TNI AU Tingkatkan Tipe Sejumlah Lanud

pesawat F5 sedang melintas diatas lap. Jupiter saat gladi Upacara Wing day yang akan dilaksanakan tanggal 24 Juni 2013, lanud Adi (17/6). (Foto: Lanud Adisutjipto)

30 Juli 2013, Yogyakarta: Mabes TNI Angkatan Udara meningkatkan tipe sejumlah pangkalan udara (lanud) yang letaknya dinilai cukup vital dalam perkembangan geopolitik kawasan. Lewat peningkatan ini, kekuatan pertahanan udara di lanud yang rata-rata di wilayah perbatasan tersebut akan bertambah.

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI IB Putu Dunia menjelaskan, untuk mencapai kekuatan pokok minimal (MEF), sejumlah lanud harus ditingkatkan tipenya. "Beberapa pangkalan ditingkatkan dari tipe B ke A, dan dari C ke B," ujar KSAU usai upacara peringatan Hari Bakti ke-66 TNI AU di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta, Senin (29/7).

Peringatan Hari Bakti TNI AU dibarengi wisuda purnawira 29 perwira tinggi TNI AU. Diantaranya wisuda, mantan KSAU Marsekal (Purn) Imam Sufaat, mantan Sekjen Kemhan Marsdya (Purn) Eris Heryanto dan mantan Kasum TNI Marsdya (Purn) Daryatmo.

Dunia menyebutkan beberapa lanud yang ditingkatkan tipenya dari B ke A adalah Lanud Pekan Baru (Riau) yang merupakan home base pesawat tempur Hawk, Lanud Soewondo (Medan) yang memiliki skuadron udara pesawat intai, dan Lanud Supadio (Pontianak) yang terdapat skuadron udara pesawat tempur Hawk. Adapun yang dinaikkan dari tipe C ke B, di antaranya Lanud Kupang, Lanud Jayapura, dan Lanud Ambon. "Semua dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kekuatan TNI AU," paparnya.

Mantan KSAU Marsekal (Purn) Imam Sufaat menyatakan, pembangunan kekuatan TNI AU harus berkesinambungan. Setiap pemimpinnya harus meneruskan kebijakan pemimpin terdahulu. "Tidak bisa ganti pembina ganti policy. Alutsista itu harus dipersiapkan benar-benar. Sekarang pemerintah sudah ada kebijakan MEF," sebutnya.

Anggota Komisi I DPR Susaningtyas Kertopati menambahkan, ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dan diperbaiki. Di antaranya menyangkut pemetaan tugas dengan aparat hukum lainnya. Selain itu, masalah klasik mengenai alat utama sistem senjata (alutsista) yang sudah uzur harus menjadi perhatian serius. "Teknologi kedirgantaraan yang sudah uzur sebaiknya diganti," tukasnya.

Sumber: Suara Karya

No comments:

Post a Comment