Armabar Fokus Keamanan di Laut China Selatan

Laksamana Muda (Laksda ) TNI Arief Rudianto menjabat Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) menggantikan Laksda TNI Sadiman, S.E., dalam upacara serah terima jabatan yang dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Dr. Marsetio, M.M., di Gedung Yos Sudarso , Mako Koarmabar, Jalan Gunung Sahari Raya, Jakarta Pusat, Selasa (22/1).(Foto: Dispenarmabar)

24 Januari 2013, Jakarta: Keamanan di Laut China Selatan, Selat Malaka dan Laut Natuna masih menjadi fokus perhatian Komando Armada RI Kawasan Barat (Armabar).

“Ketiga wilayah tersebut sangat rawan. Apalagi Selat Malaka tergolong wilayah laut tersibuk di dunia. Harus menjadi fokus penjagaan Armabar,” papar Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Madya Marsetio, usai serah terima jabatan Panglima Armabar, dari Laksamana Muda TNI Sadiman kepada Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, di Jakarta, Selasa (22/1).

Khusus penjagaan Laut Natuna, kata Kasal, TNI AL memiliki panggalan terdepan yang dijaga Landasan TNI AL Ranai. “Jaraknya sangat dekat dengan Natuna, hanya 126 knot/mil. Makanya kekuatan Armabar diintensifkan di sana,” ujar Marsetio.

Kasal berharap Panglima Armabar baru mampu menekan eskalasi ancaman yang ada di wilayah barat. “Pelanggaran hukum di wilayah laut terutama di wilayah perbatasan sangat rawan terjadi, sehingga peran Koarmabar sangat penting menjaga keamanan laut,” ujarnya.

Di wilayah barat, Indonesia memiliki banyak perbatasan dengan negara lain, seperti India, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Vietnam. Koarmabar merupakan komando utama pembinaan dan operasional dalam menyiapkan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT).

Panglima Armabar bertanggungjawab kepada Kasal, sebagai komando utama operasional dalam penggunaan kekuatan, Pangarmabar juga bertanggungjawab kepada Panglima TNI.

Tugas pokok Koarmabar adalah menyelenggarakan operasi intelijen maritim guna mendukung pelaksanaan operasi laut, menyelenggarakan operasi tempur laut dalam rangka Operasi Militer Perang (OPM), baik operasi gabungan maupun mandiri serta menyelenggarakan Operasi Militer Selain Perang (OMPS) baik berupa operasi laut sehari-hari maupun operasi keamanan laut di wilayah Koarmabar sesuai dengan kebijakan Panglima TNI.

Pada tingkat komando pelaksana operasi, Komando Armabar membawahkan dua komando pelaksana operasi yang memiliki tugas pengendalian laut yurisdiksi nasional kawasan barat, yaitu Gugus Tempur Laut Komando Armabar (Guspurlabar) dan Gugus Keamanan Laut Komando Armabar (Guskamlabar).

Kawasan yang menjadi tanggung jawab Komando Armabar meliputi 2 juta kilometer persegi wilayah pantai dan 1,3 juta kilometer persegi perairan yurisdiksi nasional. Salah satu jalur pelayaran terpadat di dunia dari Selat Malaka sampai Laut Cina Selatan juga merupakan wilayah tanggung jawab Armabar.

Sumber: Dispenarmabar

No comments:

Post a Comment